12 September, 2009

Marhaban Ya RamahdaN

“SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN, SEMOGA AMAL IBADAH KITA DI BULAN SUCI INI DITERIMA OLEH ALLAH SWT”

Dengan penuh harapan akan Ridlo Allah swt, di bulan yang Suci ini marilah kita mengambil langkah2 konkrit diantaranya :
Starting Up ibadah Puasa kita dengan didasari Setting niat yang baik dan benar hanya Lillahi Ta’ala. Marilah kita gunakan kesempatan yang baik ini untuk meng-Upgrade kadar keimanan kita agar kita mampu menDownload ketaqwaan, kesabaran dan keikhlasan sebanyak-banyaknya.

Di bulan yang penuh Maghfirah ini mari kita gunakan waktu yang ada untuk Searching ilmu agama di majlis2 ta’lim, mengikuti Tausiyah, menyimak Kultum dll. guna mempertebal Tauhid kita. Kita isi waktu luang untuk rajin2 Surfing keagungan Ilahi Rabbi melalui I’tikaf di Masjid dan mengharap ampunan Allah sebagaimana janjiNya yang akan menDelete dosa2 kita baik yang telah lalu maupun yang akan datang.
Bulan inilah saat yang tepat bagi kita untuk Hunting pahala se besar2 nya melalui sikap rela berbagi dan ikhlas memberi kepada sesama. Saat ini pulalah waktu yang tepat untuk banyak-banyak meReplay kebiasaan mengaji dan mengkaji ayat2 suci, agar tidak ada lagi waktu untuk melakukan hal2 yang tidak bermanfaat, sehingga niat2 buruk yang tersirat di hati dapat diCancel.

Kita jadikan Ibadah Puasa ini sebagai Antivirus untuk menScan jiwa kita hingga benar2 bersih dari noda. Memang terasa berat namun yakinlah bahwa Allah akan memberi penghargaan tersendiri ketika kita sukses menjalaninya berupa kemenangan sejati.
Lalu kita tandai kemenangan itu nantinya dengan kebesaran jiwa meRequest maaf pada sesama, dan dengan ketulusan jiwa kita Approve permohonan maaf dari sesama.

11 September, 2009

Cinta

Cinta... Siapa tak mengenal kata ini? Sebagai manusia normal kita pernah merasakan jatuh cinta (kepada lawan jenis). Hanya kadarnya yang berbeda. Ada yang terus memupuk rasa itu, ada juga yang sudah paham tentang makna cinta hingga ia berusaha untuk tetap mengendalikan rasa yang berkuasa, meski nafsu merongrong (Jatuh cinta sebelum menikah).
Aku jatuh cinta. Cinta pada keMahaSempurnaanNYA. Betapa ingin selalu berada didekatNya...
Aku pernah jatuh cinta pada masa 'jahil'ku. Betapa ingin selalu diperhatikannya, betapa GeEr ketika pandangannya terarah pada sosokku. Betapa ingin dia membalas cintaku yang melangit.
Dan kini ... Aku belajar dari rasa itu. Rasa yang dulu pernah singgah. Rasa selalu ingin bertemu dengan orang yang kucinta.
Dia hanya makhluk lemah, manusia sepertiku. Hanya saja dia laki-laki, dan aku mengaguminya bukan karena keshalihan tapi lebih karena penampilan dan rupa.
Aku jatuh cinta. Karena aku mencoba untuk terus mengenalNYA. Karena aku mencoba agar Dia mengenalku. Dzat yang Mahasempurna. Dzat yang Mahabesar.
Aku mencintaiNya, tapi seringkali menunda pertemuan denganNya. Aku mencintaiNya, tapi seringkali ingkar terhadap janji yang telah terikrar. Aku mencintaiNya, tapi seringkali berbuat sesuatu yang tak disukaiNya. Aku mencintaiNya, tapi seringkali tak melakukan sesuatu yang dapat mendekatkanku. Aku mencintaiNya, tapi belum sanggup merasakan cinta itu. Meski kusadari cintaNya jauh melebihi makna kata cinta itu sendiri.
Ya Robbi, aku mencintaiMu... Jadikanlah aku seperti orang-orang yang menempatkan cintanya padaMu di tempat tertinggi, di ruang yang tak terjamah ego.
Ya Robbi, cintailah aku... Seperti Engkau mencintai orang-orang yang Engkau Ridhai dan Engkau beri nikmat kepada mereka.
Aku merindukanMu, dan aku ingi selalu bersua dalam tiap hening malamku. Jangan biarkan aku terpenjara dalam dinginnya malam. Jangan biarkan aku terbui dalam hangatnya selimut. Jangan biarkan aku terlena oleh tumpukan aktivitas.
Aku mencintaiMu. Biarkan aku selalu menemuiMu dalam tiap desah nafasku. Aku tak kuasa mendekap rindu ini...